Perbedaan Dutch Weave dan Plain Weave pada Filter Mesh Industri Plastik
Perbedaan teknis antara Dutch Weave dan Plain Weave pada filter mesh untuk industri plastik. Pelajari kelebihan, kekurangan, dan aplikasi ideal masing-masing untuk hasil ekstrusi lebih stabil.

Dalam dunia ekstrusi dan peletisasi plastik, pemilihan jenis filter mesh stainless steel sangat menentukan kestabilan produksi. Dua tipe anyaman yang paling umum digunakan adalah Plain Weave dan Dutch Weave — masing-masing memiliki fungsi dan karakteristik teknis yang berbeda.
1. Plain Weave — Sederhana dan Ekonomis
Plain Weave adalah bentuk anyaman paling dasar: satu kawat warp melintang di atas dan di bawah satu kawat weft secara bergantian. Struktur ini menghasilkan lubang seragam dan aliran lelehan yang lancar.
Kelebihan:
Cocok untuk material bersih dengan sedikit kontaminan
Harga lebih ekonomis
Mudah dibersihkan dan diganti
Kekurangan:
Tidak tahan tekanan tinggi (>15 MPa)
Umur pakai lebih pendek jika digunakan untuk bahan kotor
Plain Weave umum digunakan untuk proses film blowing atau produk PP/PE dengan kebersihan tinggi.
2. Dutch Weave — Kekuatan dan Presisi Tinggi
Berbeda dengan Plain Weave, Dutch Weave menggunakan kombinasi kawat warp besar dan kawat weft halus, menghasilkan pori sangat kecil namun kuat menahan tekanan.
Kelebihan:
Tahan tekanan tinggi hingga 20–25 MPa
Kapasitas filtrasi halus (hingga 80–400 mesh nominal rating 40–180 mikron)
Dapat digunakan ulang beberapa kali setelah dibersihkan
Kekurangan:
Harga lebih tinggi
Aliran lelehan sedikit lebih lambat
Jenis ini ideal untuk bahan daur ulang dengan kontaminasi tinggi, seperti post-consumer film atau raffia kotor.
Kesimpulan
Pemilihan antara Plain Weave dan Dutch Weave tergantung pada kebutuhan proses dan jenis material.
Jika prioritas Anda adalah biaya dan kemudahan ganti filter, pilih Plain Weave.
Namun jika Anda memerlukan stabilitas tekanan tinggi dan hasil pelet lebih bersih, Dutch Weave adalah pilihan terbaik.
Karena pada akhirnya, filter yang tepat = produksi yang stabil.